SEMUA DALAM SKENARIO SANG PENCIPTA
"Sampai waktu yang telah ditentukan"
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى...
"Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami ''sampai waktu yang sudah ditentukan'', kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa... (Al-Hajj : 05).
maksud dari "waktu yang sudah ditentukan" adalah waktu yang Allah SWT taqdirkan dan gariskan untuk hamba-Nya, seperti kapan ia bertemu dg jodoh, kapan ia diberi karunia calon penerus (anak), kapan waktu kelahiran, kapan bisa bertumbuh kembang dg baik sesuai skenario-Nya dll.
Sekadar Contoh :
Seseorang sudah cukup matang secara umur untuk menikah, berbagai cara sudah diupayakan mulai dari ta'aruf, meminta tolong dikenalkan teman, menghubungi rekan2 sekolah atau kuliah dulu, namun belum berhasil berjodoh belum menemukan tambatan hati. Hal ini bukan berarti kita tidak ada jodoh, namun Allah SWT sudah mengatur itu semua -mumkin saat itu belum masanya. Ada semacam teori "busur panah atau teori ketapel". Ibarat busur panah dan ketapel, mumkin kita sedikit ditarik mundur (agak terlambat menemukan jodoh), namun setelah tarikan busur panah/ ketapel itu dilepas, kita akan melesat cepat menyalip keberhasilan dan kesuksesan orang lain yang sudah menikah lebih dulu.
Begitupun semisal tentang kondisi kesejahteraan dan kesuksesan hidup seseorang, bisa jadi saat ini kita masih dalam keadaan biasa-biasa saja, padahal teman2, sodara, tetangga kita, atau orang lain diluaran sana sudah terlihat mencapai kesuksesan - kesejahteraan hidupnya. kalau kita memahami konsep taqdir Allah SWT dan sedikit ilustrasi teori "busur panah/ ketapel" Tadi. Maka kita akan semakin yaqin bahawa Allah SWT akan mewujudkan harapan cita2 maupun munajat kita. Sekali lagi, kita harus tetap ikhtiyar dan berdoa, tidak boleh pesimis dan menyerah, bahkan kita harus yaqin bahwa Allah SWT akan segera mewujudkannya.
Contoh berikutnya :
Tumbuh Kembang seorang anak. Setelah dilahirkan kedunia kehidupan sang bayi-pun dimulai, perkembangan demi perkembangan selalu diperhatikan mulai dari perkembangan kognitif hingga perkembangan motoric. Begitu pula, kapan anak mulai bisa mengenal kata, bisa berbicara, tentu ada tahapannya. Bila itu belum terlihat/ terjadi pada si buah hati maka kita tidak boleh panik, pesimis, putus berharap, bahkan menyerah. Dalam hal ini setiap hamba yg dilahirkan tidaklah sama waktunya, sesuai izin Allah SWT. artinya perkembangan setiap anak tidaklah sama waktunya, atau berbeda beda. Walau demikian bukan berarti kita hanya menunggu saja, tetap harus ada ikhtiyar maupun usaha agar untuk meraih dan mewujudknannya. Misal : bisa ditempuh dengan konsultasi ke dokter, terapi medical, okupasi, ataupun terapi herbal serta terapi tradisional.
Ikhtiar + Doa + Tawakal sebagai kuncinya. Frman Allah SWT :
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar-Ra'du :11).
Ayat tersebut menunjukkan bahwa meskipun seseorang memohon pertolongan kepada Allah SWT, jika orang tersebut tidak berusaha untuk mengubah keadaannya, maka Alah pun tidak akan melakukan apa-apa. Dengan berikhtiar, sesungguhnya bisa menambah dan mendorong manusia untuk terus optimistis dalam menggapai sesuatu. Dan Jangan lupa, mari kita iringi setiap ikhtiar kita dengan doa munajat kepada Sang Pencipta.
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ.
Artinya: Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan keistiqomahan dalam menjalankan ketho'atan kepada-Nya, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi juga memberikan kemudahan setiap urusan dan 'amal usaha kita. Aamiin.
_____________________________
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصّٰلِحِينَ
Doa Nabi Sulaiman : Ya Tuhanku, berikanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (QS. An-Naml : 19)
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Artinya: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Al-Ahqaf : 15).
رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zakariya, ketika dia meminta kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik”.(Al-Anbiya : 89)
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ
Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh. (ashaffat : 100).
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. (QS Ali Imran Ayat 38).
اللهم اجْعَلْهُ (ها) بَارًّا تَقِيًّا رَشِيْدًا وَأَنْبِتْهُ (ها) فِي الْإِسْلَامِ نَبَاتًا حَسَنًا. اللهم فقّهه( ها) في الدين، واجعله(ها) من عبادك الصالحين / الصالحات. وصلى الله على سيدنا محمد و على اله وصحبه وبارك وسلم. آمين.
“Ya Allah, jadikanlah ia (anak) orang yang baik/ berbakti, bertakwa, dan cerdas. Tumbuhkanlah ia dalam islam dengan pertumbuhan yang baik. Ya Allah Semoga Engkau pahamkan dia tentang ilmu agama, dan jadikanlah dia termasuk dalam hamba-hambaMu yang sholih (baik/ memberi manfaat kpd sesama)". Aamiin.
__________________
Yogyakarta, 06 Ramadhan 1444H
Ingsun_Sholihin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar