Selasa, 20 Juni 2023

SIRAH SHOHABAH

 

3 HAL KONTROVERSI  TENTANG KEBENARAN 




Dikisahkan dalam sebuah riwayat, pernah terjadi ketegangan antara Abu Hudzaifah dengan Umar bin Khathab lantaran kata-kata Abu Hudzaifah yang sedikit mengandung kontroversi. Abu Hudzaifah saat bersama Umar mengatakan.


"Hai Umar ibn Khathatab. Aku adalah orang yang mencintai fitnah dan membenci kebenaran,

Perkataan Abu Hudzaifah lantas tak direspon Umar. Namun Abu Hudzaifah kembali berkata, "Aku adalah orang yang lari menghindari rahmat Allah,"


Umar mulai terlihat marah, akan tetapi masih bisa menahan emosinya. Kembali Abu Hudzaifah berkata "Aku adalah orang yang memiliki sesuatu di dunia ini yang Allah tidak miliki."


Mendengar kata-kata itu, Umar langsung berkata. "Apa yang kau katakan hai Hudzaifah, lebih baik aku pergi dari sini," kemudian Umar melangkah pergi.


Di perjalanan, Umar bertemu dengan Ali bin Abu Thalib. Ali yang melihat raut kemarahan Umar langsung bertanya. "Hai Amirul Mukminin, apakah yang membuat tanda marah di wajahmu begitu jelas?"


Kemudian Umar bercerita tentang kata-kata yang dilontarkan Abu Hudzaifah.

"Sesungguhnya Abu Hudzaifah sedang mencandaimu hai Umar. Benar lah dia adalah seorang yang mencintai fitnah yakni wanita dan anak-anak, dan membenci kebenaran bernama kematian. Kemudian siapa yang tak lari berteduh disaat rahmat Allah bernama hujan itu turun? Lantas Allah tidak beranak dan tidak diperanakan, sedangkan Abu Hudzaifah memiliki ibu dan anak-anak,"


Mendengar penjelasan Ali, Umar ibn Khathtab ikut tersenyum.




*Bersumber dari Kitab Hikayatus Sahabah.

Minggu, 16 April 2023

TASHOWUF : KONSEP 3T Dalam upaya penyempurnaan iman dan taqwa

 


TAKHOLLI - TAHALLI - TAJALLI (3T) 

Dalam upaya penyempurnaan taqwa kepada Sang Ilaahi. 





*TAQWA yaitu...*

Syaikh Hafidz Hasan Mas'udiy (Dzurriyah Imam Ibnu Mas'ud R.A) dalam kitab Taisirul Kholaq mendefinisikan taqwa sbb :

التَّقْوَى هِىَ إِمْتِثَالُ أَوَامِرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَاجْتِنَابُ نَوَاهِيهِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً

Taqwa adalah melakukan perintah-perintah Allah yang Maha Tinggi dan Maha Besar “serta” menjauhi larangan-larangaNya secara tersembunyi dan terang-terangan. 


Semnetara Syaikh Prof. Dr. Hasan Hanafi Al-Mishry (Pengajar Filsafat Al-Azhar) mengatakan :

التَّقْوَى هِىَ إِمْتِثَالُ أَوَامِرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ لِإِجْتِنَابُ نَوَاهِيهِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً

Taqwa adalah melakukan perintah-perintah Allah yang Maha Tinggi, dan Maha Besar dalam upaya “untuk” menjauhi larangan-larangaNya secara tersembunyi dan terang-terangan. 


َلَا تَتِمُّ إِلَّا بِالتَّخَلِّى عَنْ كُلِّ رَذِيلَةٍ، وَالتَحَلِّى بِكُلِّ فَضِيلَةٍ (زيادة : و التجلّىِ في جميع الاحوالِ في كل وقتٍ واحيانٍ)

Maka Takwa tidak sempurna kecuali dengan :

(1) Takholli, yaitu menjauhi semua keburukan, dan 

(2) Tahalli, yakni berhias dengan setiap keutamaan, 

(3) Tambahan : Tajalli, selalu mengagungkan Sang Kholiq (Imam Ghazali – dalam Almunqit Minad Dholal & Ihya'). 

فَهِيَ  ( التَّقْوَى)   الطَّرِيقُ الَّذِي مَنْ سَلَكَهُ اهْتَدَى  وَالعُرْوَةُ الوُثْقَى الَّتِي مَنْ اسْتَمْسَكَ بِهَا نَجَا

Maka Taqwa adalah jalan, yang siapa yang menapakinya maka ia akan mendapat petunjuk dan tali yang kuat, yang siapa yang memegangnya akan selamat.


Firman Allah SWT dalam Surat Thaha

وَاِنِّيْ لَغَفَّارٌ لِّمَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدٰى

Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap istiqomah dalam petunjuk. 


Mari kita mengenal konsep 3T untuk penyempurnaan ketaqwaan kita. 


*Pertama, TAKHOLLI*

Secara sederhana, takhalli bermakna pengosongan. Dalam ilmu tasawuf, takhalli bermakna pengosongan hati dan pikiran dari hal-hal yang bisa mengotori. Misalnya berupa penyakit hati atau gangguan pikiran yang masih berkecamuk sebelum memulai melakukan ibadah.

Karena hati yang masih diselimuti kekotoran, tidak bisa diisi dengan sifat-sifat mahmudah. Kita ambil contoh dalam beribadah, misalnya.

Saat melakukan salat, Jika hati atau pikiran kita masih terpaut dengan hal-hal keduniaan atau dengan pekerjaan-pekerjaan yang masih belum tuntas, saat itulah hati kita tidak bisa diisi dengan kekhusyuan dan memahami setiap bacaan atau amaliah salat yang kita lakukan.

Saat melafalkan dzikir La Ilaha Illallah, Jika hati kita masih belum dikosongkan dari Jika hati dan fikiran kita masih belum dikosongkan dari Gejolak dan kecamuk hal-hal dunia, maka La Ilaha Illallah yang diucapkan hanya terjadi hanya terucap di lisan tidak tertancap dalam hati.

Contoh yg lain : meminimalisir, menahan diri untuk tidak ke tempat2 yg banyak mengandung mudhorot, seperti di pasar, Cafe, mall, tempat hiburan, keramaian duniawi. Itu juga merupakan langkah awal untuk ber-takholli. 



*Kedua, TAHALLI*

Secara bahasa, tahalli berarti pengisian. Dalam ilmu tasawuf, tahalli bermakna pengisian hati dengan sifat-sifat mahmudah atau dengan kalimat-kalimat zikir setelah sebelumnya hati dilakukan pengosongan atau pembersihan dari sifat sifat madzmumah.

Maka orang yang berdzikir La Ilaha Illallah dalam rangka mengisi atau memberikan nutrisi pada hati akan lebih mudah khsyuk dalam proses tahalli ini jika proses sebelumnya yakni takhalli telah dilakukan. Orang yang pernah melakukan dosa, setelah itu ia bertaubat. Maka jalan yang ia tempuh berikutnya adalah jalan ini, yakni tahalli berupa melakukan amal-amal sholeh.

Memanfaatkan waktu luang/ senggang untuk diisi dengan berbagai macam bentuk ibadah, sholat sunnah, tadarrus, dzikir, muthola'ah kitab dll merupakan langkah permulaan untuk melatih laku jalan tahalli. 


*Ketiga,  TAJALLI*

Setelah takhalli dan tahalli dilalui, maka sampailah pada tajalli atau mengkoneksikan diri dengan Allah, Allah yang diprioritaskan, Allah yang selalu di sebut dan diagungkan. Di sinilah, manusia bisa mencapai derajat insan kamil saat ia benar meraakan nikmat dari suluknya.


ingat Firman Allah SWT dalam Surat Thaha tadi

وَاِنِّيْ لَغَفَّارٌ لِّمَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدٰى

Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat (takholli), beriman dan berbuat kebajikan (tahalli), kemudian tetap istiqomah dalam petunjuk (tajalli). 


# Betaubat dari kesyirikan maupun hal yang mengotori hati lainnya adalah pengamalan dari takhalli.

# Beriman dan beramal shaleh adalah salah satu manifestasi dari tahalli.

# Dan tetap istiqamah dalam petunjuk Allah SWT, mengagungkan Allah SWT dalam berbagai situasi kondisi maupun keadaan merupakan wujud dari tajalli. 


>>> Karenanya, orang yang seperti ini layak untuk mendapatkan ampunan dan ridha Allah. Saat itulah, seorang manusia yang lemah dan hina menjadi  memiliki pribadi yang ketaqwaannya bisa dibilang sempurna dan mulia. 

*Wallahu a’lam bisshawab.*


_________________________

Ingsun Sholihin

Yogyakarta, 25 Ramadhan  1444H/ 16 April 2023 M. 


Selasa, 28 Maret 2023

AQIDAH : Semua Dalam Skenario Sang Pencipta

 


SEMUA DALAM SKENARIO SANG PENCIPTA

"Sampai waktu yang telah ditentukan"


Ket : Bersama santri 'ulya PP. Darul Mushlihin -Banguntapan Bantul Jogja



يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى... 


"Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami ''sampai waktu yang sudah ditentukan'', kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa... (Al-Hajj : 05).


maksud dari "waktu yang sudah ditentukan" adalah waktu yang Allah SWT taqdirkan dan gariskan untuk hamba-Nya, seperti kapan ia bertemu dg jodoh, kapan ia diberi karunia calon penerus (anak), kapan waktu kelahiran, kapan bisa bertumbuh kembang dg baik sesuai skenario-Nya dll. 


Sekadar Contoh : 

Seseorang sudah cukup matang secara umur untuk menikah, berbagai cara sudah diupayakan mulai dari ta'aruf, meminta tolong dikenalkan teman, menghubungi rekan2 sekolah atau kuliah dulu, namun belum berhasil berjodoh belum menemukan tambatan hati. Hal ini bukan berarti kita tidak ada jodoh, namun Allah SWT sudah mengatur itu semua -mumkin saat itu belum masanya. Ada semacam teori "busur panah atau teori ketapel". Ibarat busur panah dan ketapel, mumkin kita sedikit ditarik mundur (agak terlambat menemukan jodoh), namun setelah tarikan busur panah/ ketapel itu dilepas, kita akan melesat cepat menyalip keberhasilan dan kesuksesan orang lain yang sudah menikah lebih dulu. 

Begitupun semisal tentang kondisi kesejahteraan dan kesuksesan hidup seseorang, bisa jadi saat ini kita masih dalam keadaan biasa-biasa saja, padahal teman2, sodara, tetangga kita, atau orang lain diluaran sana sudah terlihat mencapai kesuksesan - kesejahteraan hidupnya. kalau kita memahami konsep taqdir Allah SWT dan sedikit ilustrasi teori "busur panah/ ketapel" Tadi. Maka kita akan semakin yaqin bahawa Allah SWT akan mewujudkan harapan cita2 maupun munajat kita. Sekali lagi, kita harus tetap ikhtiyar dan berdoa, tidak boleh pesimis dan menyerah, bahkan kita harus yaqin bahwa Allah SWT akan segera mewujudkannya. 


Contoh berikutnya : 

Tumbuh Kembang seorang anak. Setelah dilahirkan kedunia kehidupan sang bayi-pun dimulai, perkembangan demi perkembangan selalu diperhatikan mulai dari perkembangan kognitif hingga perkembangan motoric. Begitu pula, kapan anak mulai bisa mengenal kata, bisa berbicara, tentu ada tahapannya. Bila itu belum terlihat/ terjadi pada si buah hati maka kita tidak boleh panik, pesimis, putus berharap, bahkan menyerah. Dalam hal ini setiap hamba yg dilahirkan tidaklah sama waktunya, sesuai izin Allah SWT. artinya perkembangan setiap anak tidaklah sama waktunya, atau berbeda beda. Walau demikian bukan berarti kita hanya menunggu saja, tetap harus ada ikhtiyar maupun usaha agar untuk meraih dan mewujudknannya. Misal : bisa ditempuh dengan konsultasi ke dokter, terapi medical, okupasi, ataupun terapi herbal serta terapi tradisional. 



Ikhtiar + Doa + Tawakal sebagai kuncinya. Frman Allah SWT :

لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar-Ra'du :11). 


Ayat tersebut menunjukkan bahwa meskipun seseorang memohon pertolongan kepada Allah SWT, jika orang tersebut tidak berusaha untuk mengubah keadaannya, maka Alah pun tidak akan melakukan apa-apa. Dengan berikhtiar, sesungguhnya bisa menambah dan mendorong manusia untuk terus optimistis dalam menggapai sesuatu. Dan Jangan lupa, mari kita iringi setiap ikhtiar kita dengan doa munajat kepada Sang Pencipta. 

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ.

Artinya: Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya


Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan keistiqomahan dalam menjalankan ketho'atan kepada-Nya, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi juga memberikan kemudahan setiap urusan dan 'amal usaha kita. Aamiin.

_____________________________


رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصّٰلِحِينَ


Doa Nabi Sulaiman : Ya Tuhanku, berikanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (QS. An-Naml : 19)


رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ


Artinya:  "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Al-Ahqaf : 15).


رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ 


Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zakariya, ketika dia meminta kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik”.(Al-Anbiya : 89) 


رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ


Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh. (ashaffat : 100).


رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ


Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. (QS Ali Imran Ayat 38).


 اللهم اجْعَلْهُ (ها)  بَارًّا تَقِيًّا رَشِيْدًا وَأَنْبِتْهُ (ها) فِي الْإِسْلَامِ نَبَاتًا حَسَنًا. اللهم فقّهه( ها) في الدين، واجعله(ها) من عبادك الصالحين / الصالحات.   وصلى الله على سيدنا محمد و على اله وصحبه وبارك وسلم. آمين. 


 “Ya Allah, jadikanlah ia (anak) orang yang baik/ berbakti, bertakwa, dan cerdas. Tumbuhkanlah ia dalam islam dengan pertumbuhan yang baik. Ya Allah Semoga Engkau  pahamkan dia tentang ilmu agama, dan jadikanlah dia termasuk dalam hamba-hambaMu yang sholih (baik/ memberi manfaat kpd sesama)". Aamiin.


__________________

Yogyakarta, 06 Ramadhan 1444H

Ingsun_Sholihin