Senin, 27 April 2020

NASIHAT DIRI




NASIHAT DIRI


MAU TAHU APA YANG MEMBUAT ALLAH  SENANG...???
(Menjadi Pribadi Sholih dan Mushlih)
Oleh : ingsun sholihin





TERKADANG atau mungkin sering, sebagai seorang muslim kita merasa bangga dan puas atas amal ibadah yang selama ini kita lakukan. Bangga karena sudah bergelar "Haji" atau Hajah", merasa bangga dan puas karena sudah melakukan tahajjud/ sholat malam sampai berbekas di kening  (hitam), atau sudah merasa bangga karena telah melakukan puasa Ramadhan dengan tertib dan tak ketinggalan puasa sunnah senin kamis atau puasa dawud. Dan lain sebagainnya. Apakah hal demikian ini yang masih kita alami selama ini sampai sekarang ...???



Saudaaku, pernah suatu saat Nabi Musa juga merasa demikian. Terjadilah dialog antaa Nabi Musa Kalimullah dengan Sang Khaliq. 

Nabi Musa  : Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah. Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang...?

Allah SWT : SHOLAT, Sholat mu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan sholat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar. 

DZIKIR, Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang.

PUASA, Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.

Nabi Musa : Lalu apa ibadahku yang membuat hati-Mu senang Ya Allah ...???

Allah SWT  : SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIK mu. Itulah yang membuat Aku (Allah SWT) senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, Aku hadir disampingnya. Dan Aku akan mengganti dengan ganjaran 700 kali, seperti Janji Alloh SWT berikut ini :


 مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ 

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.


الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al-Baqarah 261-262).

Saudaraku se-iman, Agama islam mengajarkan kita pinsip keseimbangan, akhirat selamat duniapun didapat, sesuai dengan doa sapu jagad yang diajakan Nabi Muhammad. Sebagai muslim, selain punya kesholihan individual, juga harus punya kesholihan sosial. Menjadi seorang yang "SHOLIH" (baik untuk diri sendiri) iu bagus. Namun akan leBih bagus lagi kalau menjadi seorang yang "MUSHLIH" (baik untuk diri sendiri dan juga baik untuk orang lain disekitar kita). Bercita-citalah sebagai pribadi yang SHOLIH - MUSHLIH, itu yang lebih afdhol sesuai harapan Nabi kepada ummatnya.

Ada kalam hikmah mengatakan : "Saat orang itu sholih, pasti banyak orang yang suka. Namun ketika menjadi mushlih, maka akan banyak orang yang membenci". Sholih itu orang yang baik, sedangkan Mushlih itu orang yang melakukan kebaikan, ketika orang sudah melakukan kebaikan/ perubahan dari buruk dirubah menjadi baik, maka akan mengundang perhatian orang banyak, tidak semua orang akan menyambut baik apa yang telah dilakukan seoang mushlih tadi. Itulah resiko sebuah perjuangan menegakkan ajaran nilai-nilai Islam. Allah berfiman dalam kalam-Nya di surah Huud ayat 117 :

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.

Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara lalim) dengan sesuka-Nya terhadap negeri-negeri tersebut (sedangkan penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan, orang-orang yang beriman Selama masih ada orang yang mushlih - berbuat kebaikan di suatu kampung/ negeri maka Allah SWT tidak akan mengadzab/ membinasakan nageri atau wilayah tersebut.

Maka...., Apabila kamu sibuk dengan ibadah ritual dan bangga akan itu, maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendiri, bukan Allah. Tapi, bila kau berbuat baik dan berkorban untuk orang lain, maka itu tandanya kau mencintai Allah dan tentu Allah senang karenanya. Buatlah Allah senang maka Allah akan limpahkan rahmat-Nya dengan membuat hidupmu lapang  dan bahagia. Aamiin.

( disarikan dan digubah dari Kitab Mukasyafatul Qulub - Karya Imam Al Ghazaliy )

Maguwo Banthengan, Banguntapan, Bantul
05 Ramadhan 1441 H/ 27 April 2020M


Tidak ada komentar:

Posting Komentar