Rabu, 20 Juni 2018


AKULTURASI BUDAYA

Dalam penggalan Video singkat ini, menampilkan Akulturasi ARAB dengan JAWA, maupun sebaliknya. Bisa juga dikatakan berkolaborasi. Dua unsur yang baik dan memiliki karakter masing-masing bergabung melebur menyatu selaras menghasilkan product yang tak kalah baiknya.

Tampak semua cukup bergembira, baik para pelaku seni dan penikmatnya. sekelumit pengalaman dan fakta ini menandakan seni dapat menyentuh semua lapisan khalayak masyarakat tanpa pandang status, pangkat, maupun golongan. Terbukti pula di sini Agama Islam kita sangat Luwes (Rohmatan Lil 'alamiin), mampu membaur merangkul dengan unsur apapun selama tidak ada nuktah syirik/ penyekutuan terhadap Alloh SWT. Agama islam pun mampu menjadi perekat hati masyarakat. Mari kita tengok ke belakang, bagaimana para wali (Walisanga) mampu mengislamkan tanah jawa maupun Nusantara dengan sentuhan seni dan budaya. Seni identik dengan estetika dan keindahan, selaras dengan kalam hadits Nabi :

INNALLOOHA JAMIILUN YUHIBBUL JAMAALA.

Sesungguhnya Alloh SWT Dzat yang Maha Indah, Dan Ia (Alloh SWT) sangat menyukai keindahan

Begitulah, salah satu prinsip agama Islam kita. Tentu dengan pegangan hadits ini kita berharap para pemeluk Agama Islam (muslim) menjadi agen - agen dan sosok duta yang turut berkepribadian Rohmatan Lil 'Alamiin pula, menjunjung tinggi etika kesopanan, berakhlak mulia, berbudi luhur, penuh toleransi, ramah, cinta damai dann tebar kasih sayang kepada semua makhluk-Nya. InsyaAlloh Nusantara Jaya, NKRI benar - benar Merdeka, Indonesia Aman Sejahtera Sentausa, dan Budhaya Nusantara khususnya Jawa akan senantiasa kondhang kaloka kumandang mengudara seantero Jagad Mayapada. Aamiin Yaa Mujiibassaa-iliin.


MARI SIMAK VIDEONYA....



Jumat, 23 Maret 2018

BIDAYATUL HIDAYAH

AWAL PERMULAAN (TURUNNYA) PETUNJUK HIDAYAH 

Ini adalah sepenggal kisah seorang hamba Alloh SWT yang mendapat pelajaran dan hidayah dari sebuah peristiwa yang ia alami. Peristiwa tersebut membuatnya berubah haluan menjadi hamba yang lenih baik dari sebelumnya. Tulisan kali ini disajikan dalam Bahasa Inggris, tidak ada maksud sok kebarat - baratan. Hanya sekedar sebagai variasi konten (isi) blog semata. Semoga bermanfaat.


My Unforgotten Experience in Ramadhan 2000 – 2001 

Childhood is happinest time for kids. Al off kids are likes that time. They can be happy whit their play, they also can be sad with their play. That moment (time) the kids are  free to do their ekspression. Every time in childhood can make fun, can make sad, can make snile, can make cry, can make every difficult  be  easy, can make all activity full of smile. Childhood also can make experience, can make unforgotten experience, can make funny experience or funny story… it si complette.

Remembered about my experience in childhood, unforgotten experience. Before it can I to introduce my self. My name is Iin Sholihin, I’m  a male, I was born in Yogyakarta  on September  1989. I lift in Malangan, the best village for me. In this village I got manykind of knowledge and experience. Remembered in Ramadan 2001, long times ago. We are know, that islam had five pillars :
  • Syahadah,  A short statement declaring the greatness and onaness of God
  • Sholat, Prayer that is offered five times a day
  • Shoum, the fast thats takes place during ramadan
  • Zakat,  a religius tax used for the poor, the sick, and the others less privileged in the islamic community
  • Hajj, the pilgrimage to the holy city of Mecca

We know, the tird pillars reference an also importan muslim holiday. That is shoum, when we did it in Ramadan . Ramadan is the ninth  month of islamic calendar, this month last 29 – 30  days. (remembered) in  Ramadan 2001 I was 12 years old, I expected to observe the fast in the noon, and prayed tarowih in the night, and also  wake up to post midnight meal (sahur). They are  my  daily activity in ramadan. First day in Ramadan , I felt heavy to fast. I felt my body  was pliant and very-very hungry and thirsty. My skull was sweat and my stomach was string because hungry. On this day I only could sit and sleep because my body was pliant. I prayed dhuhur and asar with weak, do not hat spirit and power.

Still on firs day of ramadan,  thought I feel hungry, thirsthy, pliant and also weak, I do not vain my fast, I kept my fast. Until  time to break the fast, I got my power. I  was happy and smile full, I got the fresh for  it. Afther that I prayed  maghrib together  with my  friends in Nurul Huda mosque.

Not only that,  one moment when I  not  forgot it in the ramadan (unforgotten moment). When I prayed Tarowih with my friends in musholla Nurul Huda ( in front of Nurul Huda mosque).  That incident was happened in midle of ramadan  ( fifteenth or sixteenth day of ramadan). That time 07.00 P.M. We are prayed Isya in musolla, mr. Sukidi as command / imam and speaker (da'i). Afther prayed,  we listened islamic lesson ( kultum). We listwned seriously, but at last season in  “kultum” we was commotion, mr.Sukidi as speaker as not respected, he felt  it's normal. He think commontion is habbitualy of kids. Because it we were enjoyed. Time  07.20 P.M, we prayed tarowih.

In the midle of prayed tarowih , the situation not condusif, I and my friends  commotioned... so the musolla  was crowded.  Mr. Sukidi responed it, he gave  advice to I and my friends . He gave intruction for some kids, included I and Cholis (my old friend) to be quite. The commotion happened again and again. Believe it or not , the provocator ( it's my opinion) is Cholis, not me. Mr.Sukidi saw to me, he held and pulled mt hand and drived me to toilet, I criyed and streamed, he nevermind about my cry. He put in me  to the toilet and he locked toilet. I only could criyed and streamed.. pray tarowih was advanced. A moment afther that, my friend ( name is Opik) gone to toilet and opened the dor (the door another, couse that toilet had two doors, opened from out). I could exited from  it and I said thanks to he. Afther it Opik gone to tarowih, and I gone  back to my home.

Afther this incident, I not came in musholla to tarowih during 3 -5 days, because I still ashamed if I met my friends and mr.Sukidi.. That moment I thought and quested  to my self: “ Why mr. Sukidi gove panishment to me?  not  to my friends another?. Did I make trouble in that incident/ moment?, in fact, my friend (Cholish) also make trouble in that incident ….”.  ( I don't know) . Gradually I felt It's no problem...... It's the lesson for me to be better ... to be the best personaly.

That is my story, my experience, also my funny story when I can not forget it until to day. Now I can think, that incident can makes me to think alot to do something. I must think moderat, I must can make a problem solving if  I  meets  some of problem.. All of incident always bring a lesson, That's right ???

Senin, 29 Januari 2018


BANCAKAN WETON ;
(Syukuran , sedekah peringatan hari lahir)

Mengkaji sebuah tradisi  islami dan membudaya yang masih hidup serta ada di desa Malangan


Hari lahir seseorang dengan pasarannya (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon)  atau yang lebih sering dikenal dengan nama “Weton” pada umumnya dirasakan biasa-biasa saja oleh kebanyakan orang, terutama orang yang pola pikirnya mengikuti modernisme dan biasa tinggal di kota. Namun weton akan terasa bermakna dan berbeda bagi sebagian orang yang tahu akan makna di balik weton tersebut, dan bagi orang yang mempercayainya (orang jawa pada umumnya). Di desa Malangan, kelurahan Giwangan, kecamatan Umbulharjo Yogyakarta, kepercayaan akan weton tersebut masih ada hingga saat ini. Masyarakat di sana menganggap weton seperti layaknya hari ulang tahun, walau begitu, perayaan / peringatan weton ini tidak identik  dengan pesta dan penghambur-hamburan uang yang tiada guna, melainkan diperingati dengan sederhana, khidmat dan tentunya menjunjung  tinggi norma  setempat dan mengandung nilai-nilai luhur syari'at  islam.

Weton dirayakan  dalam beberapa bentuk. Di Kampung Malangan, dirayakan/ diperingati dengan mengadakan   tasyakuran sederhana dengan membuat menu makanan tradisional yang kemudian nanti  di bagi-bagikan kepada tetangga sekitar, yang semacam ini sering dikenal dengan nama “Bancakan”. Adapun makanan tradisional tersebut dibuat dalam berbagai macam bentuk menu, ada yang biasanya membuat “nasi gudangan”  (nasi dengan sayur rebusan bayam, kacang panjang, potongan wortel dan bumbu urap) yang diimbuhi dengan sepotong kecil telur rebus dan sebuah pisang. Ada juga yang biasa dengan membuat nasi kuning, ada juga yang membuat bancakan weton dengan membuat jenang / bubur dua warna dua rasa. Menurut bapak Kardi wiyarjo (seorang tokoh masyarakat Malangan dan ahli dalam bidang hitungan penanggalan Jawa), bancakan weton biasa dilakukan dalam memperingati hari lahir / weton anak yang masih usia balita ( 0 - 5 tahun ), seumpama ada anak yang lahirnya Kamis pahing , maka anak tersebut dibancaki setiap hari Kamis Pahing , yakni selama selapan (35 hari) sekali. Jika sudah di atas lima tahun biasanya sudah jarang di rayakan, Bila anak sudah dewasa,  weton biasanya dirayakan dengan cara yang berbeda, ada yang dengan mujahadah (dzikir dan munajat), dzikir muhasabah, atau dengan puasa riyadhoh. Ini dilakukan oleh orang yang bersangkutan.

Bancakan weton ini diadakan bukan dengan dasar yang asal-asalan, namun dengan  buah pikir yang berlandas pada nilai syari'at islam (ijtihad). Mengacu pada firman Allah SWT suroh Al-Baqarah ayat 3 :             
 
   وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ    وَيُقِيمُونَ الصَّلاة   الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ  ....

“Orang Muttaqin (bertaqwa), yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka”

Serta hadis nabi muhammad SAW yang menerangkan tentang fadilah sedekah, bahwa shodaqoh dapat menolak bala, dan mendatangkan kebaikan/ rahmat Allah SWT dan fadilah yang masi banyak lagi, Bahkan nabi Muhammad melaksanakan puasa disetiap hari kelahirannya, yakni puasa senin - kamis. Maka bancakan weton ini merupakan manifestasi riil dari salah satu bentuk shodaqoh dan menghamba. Dengan wasilah bancakan weton ini orang memohon dan berharap kepada Allah SWT agar berkenan mensucikan hartanya, memberinya keselamatan, ketenraman , kebahagiaan hidup, kebarokahan umur orang yang dibancaki, menganugerahkan kenikmatan dan menjauhkan orang yang dibancaki  dari segala macam marabahaya.

Dahulu, banyak orang jawa yang merayakan weton dengan membuat bancakan / menu makanan yang kemudian di taruh di sudut-sudut jalan kampung atau di bawah pohon-pohon besar ataupun ditempat yang dianggap angker, ini dikenal dengn nama “sajen / sesaji”.  Dalam islam sesaji dihukumi harom , karena merupakan tindakan setan yang mengajak kepada kesesatan / kemusyrikan, sesuai surah Al-Ma'idah ayat 90 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”



Dengan kedatangan syri'at islam, tradisi jahiliyyah tersebut dirombak oleh para 'ulama tanah Jawa dengan dikemas sedemikian mumkin,  dengan tidak meninggalkan esensi  dan nilai budaya / tradisi tersebut, maka kemudian lahir sebuah tradisi baru  yang merupakan modivikasi dari model tradisi sebelumnya, yang dikenal dengan nama Bancakan Weton ini.

Tulisan ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Islam Budaya Lokal
Fakultas Dakwah da Komunikasi UIN SUKA Yogyakarta tahun 2010

Rabu, 24 Januari 2018


"RISIKO & DAMPAK" DARI GELIAT KEBANGKITAN NU 

ORMAS IJO - IJO YANG MULAI MEREKAH, SANG KOLEKTOR BID’AH HASANAH


Siapakah Nama Anda ? darimana asal Anda ? dimana Anda tinggal ? Apa Agama Anda ?  Apa  saja Organisasi yang Anda ikuti ?

Di zaman Now ini,  zaman yang sedang ramai dengan dunia virtual, murah dan mudahnya akses informasi, tentu Pertanyaan terakhir di atas (Apa Agama Anda/ Apa saja Organisasi yang Anda ikuti ?) akan menjadi penentu  sikap Si Penanya kepada Anda pada moment dialog selanjutnya. Bila anda menjawab : Agama saya Islam ! orang (si penanya) diam tak bergeming, sedang mikir -mikir mungkin. Bila anda menjawab : Organisasi yang saya ikuti diantaranya adalah NU !. Bisa saja si penanya akan langsung senyum. karena dia tahu bahwa NU organisasi yang Moderat suka tolesansi dan saling menghormati. Namun mumgkin bisa saja si penanya akan mengerutkan wajahnya, bila ia memahami bahwa NU adalah organisasi yang kolot, suka mengada - ada, tradisionalis, anti kemajuan, paham ajarannya tidak murni, dll. Apalagi bila si Penanya adalah Para Khilafer (Ahli/ pecinta Khilafah masa kini) para Wahaber (ahli/ pecinta Wahabi) dan sebangsanya, tentu akan terjadi sebuah diskusi panjang, berlanjut menjadi ajang perdebatan dan mungkin saling hujat bahkan bisa berakhir menjadi arena baku hantam. (Astaghfirulloohal 'Adziim).

Memang membahas NU tak akan pernah menjenuhkan. Ormas Islam moderat terbesar didunia ini (bahkan diakhirat) hobinya mengoleksi bid’ah berupa bid’ah hasanah jadi mengandung pahala dan layak untuk dipertahankan. Dari bid’ah yasinan, tahlilan, maulidan hingga shalawatan. Akhirnya banyak orang terpesona dan termehek-mehek dengan bid’ahnya NU ini. Tapi jangan salah, meskipun pemecah rekor pengoleksi bid’ah terbanyak hasil pooling versi salafi, bid’ah-bid’ahnya NU ini banyak yang suka bahkan mereka yang sudah terserang bid’ah NU yang disebut bid’ah mania, paling banyak diminati. Mulai dari kampung-kampung pedesaan hingga masyarakat metropolis. Tak heran jika bid’ahnya NU ini efeknya bikin adem, tak suka rusuh dan dan tak hobi berbuat keributan.

Bagaimana tidak adem, dimana-mana pengajian, dimana-mana majelis shalawatan dan dimana-mana dapat berkat. Bahkan ahli kuburpun ikut senang. Dengan jurus andalan surat alfatihah, mereka semua dapat kiriman pahala. Hebat kan? Jika ada yang tidak percaya dan ada yang butuh kiriman pahala, silahkan hubungi saya.

Orang NU itu hebat-hebat walaupun tak pernah merasa paling hebat. Bagaimana tidak hebat, mulai dari tukang macul, tukang sayur, ahli hisab (perokok), ahli rukyat (bukan perokok), kaum sarungan, pengusaha, intelektual, profesor, doktor, kiai, habaib dan ulama kumpul semua di NU. Jadi NU serba ada, produk lokal, aman tanpa efek samping, murah meriah dan adem ayem tanpa diskriminasi.

Orang NU itu selalu moderat, tidak suka virus radikal dan bakteri ekstrim. Itulah mengapa banyak orang yang ngantri ke NU, dari pelosok desa hingga manca negara. Tidak suka teriak tapir (eh kafir) kepada sesama umat beragama. Jika ada yang nuduh musyrik dan bid’ah, cukup dengan jurus talqin dan alfatihah, kaum yang sok anti bid’ah pasti langsung kepanasan, kelojotan dan kejang-kejang.

Uniknya, orang NU sangat cinta tanah air. Orang NU siap mati untuk membela NKRI karena membela tanah air bagian dari iman. Orang NU sangat sadar kalau tanah air dan negara adalah instrumen penting untuk menjalankan agama. Tanpa modal tanah air, bagaimana bisa menjalankan perintah agama? Walau tidak ada dalilnya cinta tanah air kata tetangga sebelah (khilafah) tapi orang NU tak pernah ragu untuk membela tanah air. Dengan jurus hubbul wathan minal iman, para khilafer dijamin langsung klepek-klepek mabuk sempoyongan tidak karuan.

Walau Hebat, orang NU selalu hormat kepada gurunya. Uluk salam, cium tangan kiai, kirim doa dan menziarahi. Karena bagi orang NU, membela Islam tak harus selalu teriak-teriak tidak tidak jelas tapi mengajarkan akhlak dan kemuliaan. Tanpa akhlak dan kelembutan, Islam bak makhluk yang menyeramkan, angker dan menakutkan.

Itulah asyiknya di NU. Tidak kaku dan tidak tegang karena NU bukan sumbu kompor dan bukan sumbu petasan yang cepat meledak membisingkan. Jika tetangga sebelah ngajak ribut maka cukup dibalas dengan guyonan, jika ada yang membuat gaduh cukup hanya dengan jurus andalan “gitu aja kok repot”.

Hanya orang NU yang hobi ziarah dan begadang kemakam-makam siang dan malam agar ahli kubur senang dido’akan dan yang ziarah mendapat pelajaran dari kematian. Karena hobi ziarah, kaum NU pun dituduh habis-habisan sebagai penyembah kuburan. Tapi orang NU tak kalah cerdas dan brilian, kaum ahli ziarahpun diberi gelar kehormatan oleh NU yaitu Sarjana Kuburan (Sarkub). Sebuah gelar istimewa tiada duanya yang tidak akan dapat dicari dikampus bonafit dan terkenal dimanapun. Yang saya tahu, salah satu titel yang diperoleh oleh Sarjana Kuburan yaitu S. Ag, singkatan dari Sarjana Alam gaib.

Itulah sekelumit bid’ah-bid’ah orang NU yang perlu diwaspadai. Jika tidak diwaspadai, bid’ah-bid’ah ini akan menyebar keseantero dunia. Bahayanya, kalau bid’ah-bid’ah ini sudah tersebar semakin luas maka masa depan salafer, wahaber dan khilafer semakin memprihatinkan dan akhirnya buyar tidak karuan. Jika sudah buyar, kita tidak akan mendengar lagi jurus-jurusnya yaitu ente kafir, musyrik, ahli bid’ah dan ahli neraka.

Karena dunia sudah sangat memprihatinkan akibat ulah kelompok radikal, akhirnya orang NU mengeluarkan bid’ah terbaru (bid’ah update) yaitu bid’ah zaman now berupa vaksin “Islam Nusantara”. Dengan vaksin ini, dijamin khilafer akan tobat dan wahaber akan tiarap. Mau divaksin dengan vaksin “Islam Nusantara”? Silahkan datangi kiai-kiai NU, habib-habib NU dan ulama NU. Dengan vaksin ini, atas izin Allah yang mulanya galak akan menjadi moderat.

Djogja.
Ingsun Sholihin, 08 jumadil Ula 1439 H

Sabtu, 06 Januari 2018



313 NAMA RASUL ALLAH


Telah kita ketahui bersama bahwa nama-nama rasul yang wajib kita hafal dan ketahui ada 25. Sedangkan jumlah keseluruhan para rasul ada 313. Mungkin ini yang tidak banyak diketahui orang, yakni tentang nama-nama para rasul yang berjumlah 313.

Al-Alim al-‘Allamah asy-Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani (kelahiran Tanara, Serang, Banten tahun 1813 M dan wafat di Mekkah tahun 1897 M), dalam kitabnya yang berjudul ats-Tsamaru al-Yani’ah fi Riyadh al-Badi’ah menjelaskan:

فمن كتب اسمائهم ووضعهم فى بيته او قراها اوحملها تعظيما لهم وتكريما لذواتهم واحتراما لنبوتهم واستمدادا من هممهم العالية واستغاثة بارواحهم المقدسة سهل عليه امورالدنيا والاخرة وفتح عليه ابواب الخيرات ونزول الرحمة والبركات ودفع عنه الشرور , وقال صلى الله عليه وسلم حياتهم ومماتهم سواء فهم متصرفون في الارض والسماء.

“Barangsiapa yang menulis nama-nama rasul dan meletakkannya di rumah atau membacanya atau membawanya dengan mengagungkan mereka, memuliakan keberadaan mereka, menghormati kenabian mereka, berharap dari keinginan mereka yang tinggi dan beristighatsah dengan ruh-ruh mereka yang suci, maka akan dimudahkan oleh Allah Swt. segala urusan di dunia dan akhirat. Dan akan dibukakan pintu-pintu kebaikan dan diturunkan rahmat, keberkahan serta menolak segala kejelekan. Rasulullah Saw. bersabda: “Hidup dan matinya mereka (para rasul) itu sama saja, tetap beraktivitas (hidup) di bumi dan di langit.”

والمشهور ان المرسلين ثلاثمائة وثلاثا عشر كما في حديث ابي ذر وهاهي اسماؤهم على ماروى عن انس : ادم , شيث, انوش, قيناق, مهيائيل, اختوخ, ادريس, متوشلخ, نوح, هود, عبهف, مرداريم, شارع, صالح, ارفخشذ, صفوان, حنظلة, لوط, عصان, ابراهيم, اسمعيل, اسحق, يعقوب, يوسف, شمائيل, شعيب, موسى, لوطان, يعوا, هرون, كليل, يوشع, دانيال, بونش, بليا, ارميا, يونس, الياس, سليمان, داود, اليسع, ايوب, اوس, ذانين, الهميع, ثابت, غابر, هميلان, ذوالكفل, عزير, عزقلان, عزان, الوون, زاين, عازم, هريد, شاذن, سعد, غالب, شماس, شمعون, فياض, قضا, سارم, عيناض, سايم, عوضون, بيوزر, كزول, باسل, باسان, لاخين, غلضات, رسوغ, رشعين, المون, لوغ,برسوا, الاظيم, رشاد, شريب, هيبل, ميلان, عمران, هرييب, جريت, شماع, صريخ, سفان, قبيل, ضعضع, عيصون, عيصف, صديف, برواء,حاصيم, هيان, عاصم, وجان, مصداع, عاريس, شرحبيل, خربيل, حزقيل, اشموئيل, غمصان, كببر, سباط, عباد بثلخ, ريهان, عمدان, مرقان, حنان, لوحنا, ولام, بعيول, بصاص, هبان, افليق, قازيم, نصير, اوريس, مضعس, جذيمة, شروحيل, معنائيل, مدرك, حارم, بارغ هرميل, جابد, زرقان, اصفون, برجاج, ناوى, هزرابن اشبيل, عطاف, مهيل, زنجيل, شمطان, القوم, حوبلد, صالح, سانوخ, راميل, زاميل, قاسم, باييل, بازل, كبلان, باتر, حاجم, جاوح, جامر, حاجن, راسل, واسم, رادن, سادم, شوشا, جازان, صاحد, صحبان, كلوان, صاعد,غفران, غاير, لاحون, بلدخ, هيدان, لاوى, هيراء, ناصى, حانك, حافيخ, كاشيخ, لافث, نايم, حاشم, هجام, ميزاد,اسيمان, رحيلا, لاطف, برطفون, ابان, عورائض, مهمتصر, عانين, نماخ, هندويل, مبصل, مضعتام, طميل, طابيح, مهمم حجرم, عدون, منبد, بارون, روان, معبن, مزاحم, يانيد, لامى, فردان,جابر, سالوم, عيص, هربان, جابوك, عابوج, مينات, قانوح, دربان, صاخم, حارض, حراض, حرقيا, نعمان, ازميل, مزحم, ميداس, يانوح, يونس, ساسان, فريم, فريوش, صحيب, ركن, عامر, سحنق, زاخون, حينيم, عياب, صباح, عرفون, مخلاد, مرحم, صانيد, غالب, عبدالله, ادرزين, عدسار, زهران, بايع, نظير, هورين, كايواشيم, فتوان, عابون, رباخ, صابح, مسلون, حجان, روبال, رابون, معيلا, سايعان, ارجيل, بيغين, متضح, رحين, محراس, ساخين, حرفان, مهمون, حوضان, البؤن, وعد, رخيول, بيغان, بتيحور, حوظبان, عامل, زحرام, عيس, صبيح, يطبع, جارح, صهيب, صبحان, كلمان, يوخى, سميون, عرضون, حوحر, يلبق, بارع, عائيل, كنعان, حفدون, حسمان, يسمع, عرفور, عرمين, فضحان, صفا, شمعون, رصاص, اقلبون, شاخم, خائيل, احيال, هياج, زكريا, يحيى, جرجيس, عيسى بن مريم, محمد صلى الله عليه  وسلم عليهم اجمعين


“Dan menurut pendapat yang masyhur, sesungguhnya para rasul itu berjumlah 313, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dzar Ra. Dan inilah nama-nama rasul itu seperti yang diriwayatkan dari sahabat Anas Ra.:

1.      Adam As.
2.      Tsits As.
3.      Anuwsy As.
4.      Qiynaaq As.
5.      Mahyaa’iyl As.
6.      Akhnuwkh As.
7.      Idris As.
8.      Mutawatsilakh As.
9.      Nuh As.
10.  Hud As.
11.  Abhaf As.
12.  Murdaaziyman As.
13.  Tsari’ As.
14.  Sholeh As.
15.  Arfakhtsyad As.
16.  Shofwaan As.
17.  Handholah As.
18.  Luth As.
19.  Ishoon As.
20.  Ibrahim As.
21.  Isma’il As.
22.  Ishaq As.
23.  Ya’qub As.
24.  Yusuf As.
25.  Tsama’il As.
26.  Su’aib As.
27.  Musa As.
28.  Luthoon As.
29.  Ya’wa As.
30.  Harun As.
31.  Kaylun As.
32.  Yusya’ As.
33.  Daaniyaal As.
34.  Bunasy As.
35.  Balyaa As.
36.  Armiyaa As.
37.  Yunus As.
38.  Ilyas As.
39.  Sulaiman As.
40.  Daud As.
41.  Ilyasa’ As.
42.  Ayub As.
43.  Aus As.
44.  Dzanin As.
45.  Alhami’ As.
46.  Tsabits As.
47.  Ghobir As.
48.  Hamilan As.
49.  Dzulkifli As.
50.  Uzair As.
51.  Azkolan As.
52.  Izan As.
53.  Alwun As.
54.  Zayin As.
55.  Aazim As.
56.  Harbad As.
57.  Syadzun As.
58.  Sa’ad As.
59.  Gholib As.
60.  Syamaas As.
61.  Syam’un As.
62.  Fiyaadh As.
63.  Qidhon As.
64.  Saarom As.
65.  Ghinadh As.
66.  Saanim As.
67.  Ardhun As.
68.  Babuzir As.
69.  Kazkol As.
70.  Baasil As.
71.  Baasan As.
72.  Lakhin As.
73.  Ilshots As.
74.  Rasugh As.
75.  Rusy’in As.
76.  Alamun As.
77.  Lawqhun As.
78.  Barsuwa As.
79.  Al-‘Adzim As.
80.  Ratsaad As.
81.  Syarib As.
82.  Habil As.
83.  Mublan As.
84.  Imron As.
85.  Harib As.
86.  Jurits As.
87.  Tsima’ As.
88.  Dhorikh As.
89.  Sifaan As.
90.  Qubayl As.
91.  Dhofdho As.
92.  Ishoon As.
93.  Ishof As.
94.  Shodif As.
95.  Barwa’ As.
96.  Haashiim As.
97.  Hiyaan As.
98.  Aashim As.
99.  Wijaan As.
100.          Mishda’ As.
101.          Aaris As.
102.          Syarhabil As.
103.          Harbiil As.
104.          Hazqiil As.
105.          Asymu’il As.
106.          Imshon As.
107.          Kabiir As.
108.          Saabath As.
109.          Ibaad As.
110.          Basylakh As.
111.          Rihaan As.
112.          Imdan As.
113.          Mirqoon As.
114.          Hanaan As.
115.          Lawhaan As.
116.          Walum As.
117.          Ba’yul As.
118.          Bishosh As.
119.          Hibaan As.
120.          Afliq As.
121.          Qoozim As.
122.          Ludhoyr As.
123.          Wariisa As.
124.          Midh’as As.
125.          Hudzamah As.
126.          Syarwahil As.
127.          Ma’n’il As.
128.          Mudrik As.
129.          Hariim As.
130.          Baarigh As.
131.          Harmiil As.
132.          Jaabadz As.
133.          Dzarqon As.
134.          Ushfun As.
135.          Barjaaj As.
136.          Naawi As.
137.          Hazruyiin As.
138.          Isybiil As.
139.          Ithoof As.
140.          Mahiil As.
141.          Zanjiil As.
142.          Tsamithon As.
143.          Alqowm As.
144.          Hawbalad As.
145.          Solih As.
146.          Saanukh As.
147.          Raamiil As.
148.           Zaamiil As.
149.          Qoosim As.
150.          Baayil As.
151.          Yaazil As.
152.          Kablaan As.
153.          Baatir As.
154.          Haajim As.
155.          Jaawih As.
156.          Jaamir As.
157.          Haajin As.
158.          Raasil As.
159.          Waasim As.
160.          Raadan As.
161.          Saadim As.
162.          Syu’tsan As.
163.          Jaazaan As.
164.          Shoohid As.
165.          Shohban As.
166.          Kalwan As.
167.          Shoo’id As.
168.          Ghifron As.
169.          Ghooyir As.
170.          Lahuun As.
171.          Baldakh As.
172.          Haydaan As.
173.          Lawii As.
174.          Habro’a As.
175.          Naashii As.
176.          Haafik As.
177.          Khoofikh As.
178.          Kaashikh As.
179.          Laafats As.
180.          Naayim As.
181.          Haasyim As.
182.          Hajaam As.
183.          Miyzad As.
184.          Isyamaan As.
185.          Rahiilan As.
186.          Lathif As.
187.          Barthofun As.
188.          A’ban As.
189.          Awroidh As.
190.          Muhmuthshir As.
191.          Aaniin As.
192.          Namakh As.
193.          Hunudwal As.
194.          Mibshol As.
195.          Mudh’ataam As.
196.          Thomil As.
197.          Thoobikh As.
198.          Muhmam As.
199.          Hajrom As.
200.          Adawan As.
201.          Munbidz As.
202.          Baarun As.
203.          Raawan As.
204.          Mu’biin As.
205.          Muzaahiim As.
206.          Yaniidz As.
207.          Lamii As.
208.          Firdaan As.
209.          Jaabir As.
210.          Saalum As.
211.          Asyh As.
212.          Harooban As.
213.          Jaabuk As.
214.          Aabuj As.
215.          Miynats As.
216.          Qoonukh As.
217.          Dirbaan As.
218.          Shokhim As.
219.          Haaridh As.
220.          Haarodh As.
221.          Harqiil As.
222.          Nu’man As.
223.          Azmiil As.
224.          Murohhim As.
225.          Midaas As.
226.          Yanuuh As.
227.          Yunus As.
228.          Saasaan As.
229.          Furyum As.
230.          Farbusy As.
231.          Shohib As.
232.          Ruknu As.
233.          Aamir As.
234.          Sahnaq As.
235.          Zakhun As.
236.          Hiinyam As.
237.          Iyaab As.
238.          Shibah As.
239.          Arofun As.
240.          Mikhlad As.
241.          Marhum As.
242.          Shonid As.
243.          Gholib As.
244.          Abdullah As.
245.          Adruzin As.
246.          Idasaan As.
247.          Zahron As.
248.          Bayi’ As.
249.          Nudzoyr As.
250.          Hawziban As.
251.          Kaayiwuasyim As.
252.          Fatwan As.
253.          Aabun As.
254.          Rabakh As.
255.          Shoobih As.
256.          Musalun As.
257.          Hijaan As.
258.          Rawbal As.
259.          Rabuun As.
260.          Mu’iilan As.
261.          Saabi’an As.
262.          Arjiil As.
263.          Bayaghiin As.
264.          Mutadhih As.
265.          Rahiin As.
266.          Mihros As.
267.          Saahin As.
268.          Hirfaan As.
269.          Mahmuun As.
270.          Hawdhoon As.
271.          Alba’uts As.
272.          Wa’id As.
273.          Rahbul As.
274.          Biyghon As.
275.          Batiihun As.
276.          Hathobaan As.
277.          Aamil As.
278.          Zahirom As.
279.          Iysaa As.
280.          Shobiyh As.
281.          Yathbu’ As.
282.          Jaarih As.
283.          Shohiyb As.
284.          Shihats As.
285.          Kalamaan As.
286.          Bawumii As.
287.          Syumyawun As.
288.          Arodhun As.
289.          Hawkhor As.
290.          Yaliyq As.
291.          Bari’ As.
292.          Aa’iil As.
293.          Kan’aan As.
294.          Hifdun As.
295.          Hismaan As.
296.          Yasma’ As.
297.          Arifur As.
298.          Aromin As.
299.          Fadh’an As.
300.          Fadhhan As.
301.          Shoqhoon As.
302.          Syam’un As.
303.          Rishosh As.
304.          Aqlibuun As.
305.          Saakhim As.
306.          Khoo’iil As.
307.          Ikhyaal As.
308.          Hiyaaj As.
309.          Zakariya As.
310.          Yahya As.
311.          Jurhas As.
312.          Isa As.
313.          Muhammad Saw.

Walhasil, menurut kami pribadi sesuai dengan konteks kekinian, kalau kita posting ataupun share status 313 nama-nama rasul ini insya Allah juga akan mendapatkan keutamaan sebagaimana mereka yang meletakkannya di rumah atau membacanya atau membawanya dengan mengagungkan mereka, memuliakan keberadaan mereka, menghormati kenabian mereka, berharap dari keinginan mereka yang tinggi dan beristighatsah dengan ruh-ruh mereka yang suci, sebagaiman disebutkan di atas. Aamiin.

Jogja, 19 Robiuts Tsani 1439 H/ 06 Januari 2018 M
Ingsun Sholihin